Thursday, November 22, 2018

Rasulullah Wafat, Tapi Agamanya Kekal

و بعدها تُوُفِّيَ، صلاةُ الله وسلامه عليه، ودِينُهُ باقٍ، وهذا دينُه : لا خَيْرَ إِلاَّ دَلَّ الأُمَّةَ عليه، ولا شَرَّ إِلاَّ حَذَّرَها عنه. والخيرُ الذي دَلّها عليهِ التوحيدُ وجميعُ ما يُحِبُّهُ الله ويرضاه، والشَّرُّ الذي حَذَّرَها عنه الشركُ وجميعُ ما يَكرهه الله ويأباه
Dan setelah itu beliau wafat -shalatullahi wa salamuhu ‘alaihi-, akan tetapi agamnya kekal. Inilah agama yang beliau bawa. Tidak satupun kebaikan kecuali telah ditunjukkan kepada ummat beliau dan tidak satupun kejelekan kecuali telah diperingatkan perihal bahayanya. Kebaikan tersebut adalah tauhid dan seluruh perkara yang disukai dan dicintai oleh Allah. Sedangkan kejelekan tersebut berupa syirik dan segala yang dibenci oleh Allah.
Perkataan penulis:
Dan setelah (sepuluh tahun berdakwah di Madinah) itu beliau wafat -shalatullahi wa salamuhu ‘alaih-. Akan tetapi agamanya tetap kekal,
Ibnu Katsir, berkata: “Tidak ada perbedaan pendapat bahwa beliau wafat pada hari Senin. Dan yang masyhur adalah pada tanggal 12 Rabiul awal. ” [Lihat As-Sirah An-An-Nabawiyah karya Ibnu Katrsir (4/505)]
Agama yang beliau bawa tetap kekal karena Islam adalah agama untuk seluruh ummat manusia hingga hari Kiamat.
Adapun agama-agama terdahulu mempunyai batasan waktu berlaku, agama-agama tersebut berakhir dengan berakhirnya batasan waktu atasnya. Adapun Islam, ia adalah agama untuk semua manusia, yang mewajibkan manusia dan jin untuk beriman kepada Rasulullah, baik orang-orang yahudi maupun orang-orang nasrani atau selain mereka sebagaimana yang akan diterangkan. Oleh karena itu Allah telah menjamin keutuhan agama ini dan keaslian Al-Qur’anul Karim. Adapun Injil dan Taurat telah mengalami perubahan di dalamnya, bahkan kitab-kitab yang lain sudah tidak didapati lagi. Sedangkan Al-Qur’anul Karim sejak diturunkannya hingga hari ini bahkan sampai hari kiamat nanti tetap terjaga dan terpelihara dari jamahan tangan-tangan jahil dan usil. Karena Allah yang menjaganya. Allah berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” [Al-Hijr : 9]
Perkataan penulis:
“Inilah agama yang beliau bawa. Tidak satupun kebaikan kecuali telah ditunjukkan kepada ummat beliau dan tidak satupun kejelekan kecuali telah diperingatkan perihal bahayanya. Kebaikan tersebut adalah tauhid dan seluruh perkara yang disukai dan dicintai oleh Allah. Sedangkan kejelekan tersebut berupa syirik dan segala yang dibenci oleh Allah.”
Ini adalah sebuah ungkapan yang sangat bagus dan akurat yang jarang didapati di tempat-tempat lain.
عن أبي ذر – رضي الله عنه – قال : تركنا رسول الله وما طائر يقلب جناحيه في الهواء إلا وهو يذكرنا منه علمًا .
Diriwayatkan dari Abu Dzar ia berkata: “Rasulullah telah meninggalkan karni, dan tiada seekor burungpun yang mengepakkan dua sayapnya di udara kecuali beliau telah menerangkannya kepada kami ilmu yang terkandung di dalamnya.
قال : فقال رسول الله : ما بقي شيء يقرب من الجنة ويباعد من النار إلا وقد بُين لكم
Abu Dzar berkata lagi, Rasulullah bersabda: “Tidak ada satu pun yang dapat mendekatkan ke jannah dan menjauhkan dari naar kecuali telah dijelaskan kepada kalian.” [Hadits riwayat Ath-Thabrany dalam kitab Al-Kabir (2/155, no 1647) dishahihkan oleh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (no 1803) lihat Al-‘Ilal karya Ad-Daruquthny (6/290).]
وعن المطلب بن حنطب أن النبي قال : “ما تركت شيئًا مما أمركم الله به إلا وقد أمرتكم به، ولا تركت شيئًا مما نهاكم عنه إلا وقد نهيتكم عنه...”
Diriwayatkan dari Al-Muththalib Bin Khaththab Radhiyallahu anhu bahwa Nabi bersabda:“Tidak ada satu perintah Allah pun kecuali telah aku perintahkan kepada kalian dan tidak ada satu larangan Allah pun kecuali telah aku larang kalian untuk melakukannya.” [Hadits riwayat As-Syafi’i (1/13 Badai’ul Manan) Al-Albany berkata:”sanad hadits ini mursal hasan dan sebagai syahid terhadap hadits sebelumnya”.]
Sumber : Syarah 3 Landasan Utama karya Abdullah bin Shalih Al-Fauzan, At-Tibyan Solo.