Menurut bahasa, kata ‘malaikat’ adalah bentuk jamak dari malakun. Ia merupakan turunan dari kata al-aluk yang bermakna utusan. Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah ta’ala yang memiliki jasmani berupa cahaya yang sangat halus dan bisa mentransformasikan dirinya menjadi bentuk-bentuk yang baik. Mereka juga memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dan kemampuan yang luar biasa untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jumlah mereka sangat banyak. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah ta’ala. Mereka telah dipilih oleh Allah ta’ala untuk beribadah dan menjalankan perintah-Nya, sehingga mereka tidak akan bermaksiat kepada Allah ta’ala dan selalu menjalani apa yang Allah ta’alaperintahkan.
Materi Malaikat
Allah ta’ala menciptakan malaikat dari cahaya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyahradhiallahu anha, dia berkata: “Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang bergejolak. Dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” (HR. Muslim 2996)
Sifat-sifat Malaikat
Banyak sekali nash di dalam al-Quran dan as-Sunnah yang menjelaskan sifat dan keadaan malaikat. Di antara sifat yang disebutkan itu adalah sebagai berikut:
- Memiliki kekuatan yang luar biasa, seperti firman Allah ta’ala yang menyifati Malaikat Jibril alaih salaam: “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (an-Najm: 5) “Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy.” (at-Takwir: 20)
- Memiliki badan yang sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat dalam Kitab Shahih Muslim, dari ‘Aisyah radhiallahu anha, dia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Nabishallallahu alaih wa sallam tentang makna firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya Muhammad itu melihatnya di ufuk yang terang.” (at-Takwiir: 23)
Beliau menjawab: “Yang dimaksud ‘dia’ pada ayat ini adalah Jibril. Aku tidak pernah melihat Jibril dalam bentuk aslinya kecuali pada dua kesempatan ini. Aku melihatnya turun dari langit, dalam keadaan badannya yang besar menutupi ruang yang ada antara langit dan bumi.” (HR. Muslim 177)
Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu, dia berkata: “Rasulullah shallallahu alaih wa sallam telah melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya. Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap sayapnya menutupi ufuk.” (HR. Ahmad 1/395) Ibnu Katsir mengatakan: “Sanad hadits ini baik.”
- Berbeda-beda dalam hal ukuran dan bentuk badan. Ada malaikat yang memiliki satu sayap, dua sayap, tiga sayap, empat sayap dan enam ratus sayap. Allah ta’ala berfirman:“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Faathir: 1)
- Memiliki bentuk dan rupa yang indah. Allah ta’ala berfirman tentang Malaikat Jibril alaih salam:“Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.” (an-Najm: 5-6)
Ibnu ‘Abbas radhiallahu anhu mengatakan: “Yang memiliki rupa yang baik.” Qatadah mengatakan, “Yang berpostur tinggi dan indah.” Allah ta’ala berfirman, menceritakan para wanita yang melihat Nabi Yusufalaih salam: “Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.” (Yusuf: 31) Mereka mengatakan demikian karena itulah keyakinan orang-orang tentang keadaan malaikat.
- Memiliki akhlak yang mulia. Allah ta’ala berfirman:“Di tangan para penulis (malaikat) yang mulia lagi berbakti.” (Abasa: 15-16) “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).”(al-Infithaar: 10-11)
- Memiliki sifat pemalu. Nabi shallallahu alaih wa sallam bersabda menceritakan kedudukan ‘Utsmanradhiallahu anhu, “Apakah pantas bagiku tidak merasa malu kepada orang yang malaikat merasa malu kepadanya.” (HR. Muslim 2401)
- Berilmu. Allah taala berfirman: “Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (al-Baqarah: 30) Pada ayat ini Allah azza wa jalla menetapkan bahwa malaikat memiliki ilmu namun Allah ta’ala memiliki ilmu yang tidak dimiliki para malaikat. Allah ta’ala juga berfirman tentang Malaikat Jibril alaih salam: “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (an-Najm: 5)
Ath-Thabari mengatakan, “Yang mengajari Nabi Muhammad shallallahu alaih wa sallam al-Quran ini adalah Jibril ‘alaih salam.” Ayat ini mengandung penyandangan sifat berilmu dan pengajaran kepada Jibril.
Masih banyak lagi sifat agung dan akhlak mulia malaikat yang diterangkan dalam al-Quran dan as-Sunnah. Semua itu menunjukkan betapa tinggi dan agungnya kedudukan mereka.
Kekhususan Malaikat
Dengan hikmah-Nya yang maha sempurna, Allah subhaanahu wa ta’ala memberikan kekhususan kepada malaikat yang membuat mereka berbeda dengan jin, manusia dan makhluk-makhluk lain. Di antaranya adalah:
- Tempat tinggal malaikat ada di langit. Mereka turun ke bumi untuk melaksanakan apa yang Allahta’ala perintahkan berkenaan dengan makhluk-makhluk Allah ta’ala dan urusan mereka. Allahta’ala berfriman:“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” (an-Nahl: 2)
“Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Rabbnya; dan diberilah putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.” (az-Zumar: 75)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaih wa sallambersabda: “Malaikat yang bertugas di malam hari dan malaikat yang bertugas di siang hari saling bergantian mengawasi kalian. Mereka semua berkumpul pada shalat subuh dan shalat ashar. Malaikat yang mengawasi kalian di malam hari naik, kemudian Allah bertanya kepada mereka, dalam keadaan Allah lebih tahu daripada mereka. Allah berfirman “Bagaimana keadaan hamba-hambaku itu ketika kalian tinggalkan?” Malaikat-malaikat itu pun menjawab, “Kami meninggalkan mereka dalam keadaan mereka sedang shalat, dan kami datang kepada mereka, dalam keadaan mereka sedang shalat.” (HR. Bukhari no. 555,
Muslim no. 632) Nas-nas dalam perkara ini banyak sekali sehingga tidak mungkin untuk dipaparkan semuanya di sini.
- Malaikat tidak disifati sebagai berjenis perempuan. Allah ta’ala berfirman mengingkari orang-orang kafir yang menyematkan sifat berjenis perempuan kepada malaikat: “Mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.” (az-Zukhruf: 19)
Dan “Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan.” (an-Najm: 27)
- Malaikat tidak durhaka kepada Allah ta’ala. Mereka tidak melakukan perbuatan dosa. Allah ta’alamenciptakan malaikat dengan tabiat selalu taat dan menunaikan perintah-Nya. Allah ta’alaberfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (at-Tahrim: 6)
“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.”(al-Anbiya: 27)
- Malaikat tidak pernah lelah dan jenuh beribadah kepada Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman:“Kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (al-Anbiya: 19-20)
“Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Rabbmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” (Fushilat: 38)
Ini adalah beberapa kekhususan yang Allah ta’ala berikan kepada malaikat dan tidak terdapat pada jin dan manusia. Maka secara umum malaikat adalah jenis makhluk Allah ta’ala yang memiliki bentuk dan asal penciptaan berbeda dengan jin dan manusia.
(Sumber: Ushul Iman Fii Dhau al-Kitab wa as-Sunnah, Nukhbah min al-Ulama)
(Buletin Dakwah Jumat AS-SUNNAH Ed.42)