والدليل على موته صلى الله عليه وسلم قوله تعالى: إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ # ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ[الزمر:30-31]Dalil bahwa Rasulullah telah wafat adalah firman Allah : “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat kalian akan berbantah-bantah di hadapan Rabbmu.” (Az-Zumar : 30-31)
Perkataan penulis:
dan dalil tentang wafatnya Rasulullah adalah firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Rabbmu.” [Az-Zumar : 30-31]
Maksudnya, diantara dalil naqli yang sesuai dengan kenyataan akan wafatnya Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- adalah firman Allah [إِنَّكَ مَيِّتٌ – Sesungguhnya kamu akan mati] yakni sesungguhnya engkau wahai Muhammad akan wafat dan akan meninggalkan kampung yang fana ini.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?” [Al-Anbiyaa’ : 34]
Firman Allah Ta’ala [ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ – dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)] yakni akan mati dan meninggalkan kampung yang tidak kekal ini. Sebagaimana Firman Allah:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” [Ali Imran : 185]
Firman Allah [ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ-Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat kalian akan berbantah-bantah di hadapan Rabbmu] Maksudnya, pada hari kiamat nanti ketika digelarnya penetapan hukuman, kamu akan saling bertengkar. Kamu akan mengangkat permasalahan yang kamu pertengkarkan kepada Allah kemudian akan diputuskan dengan keputusan yang adil. Ayat di atas mencakup setiap orang yang berselisih di dunia baik yang terjadi di antara orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir, akan di angkat kembali nanti di hari Kiamat.
Dalilnya adalah hadits Az-Zubair, dia berkata:
لما نزلت : ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ قال الزبير: يا رسول الله، أتكرر علينا الخصومة بعد الذي كان بيننا في الدنيا؟ قال : نعم، فقال : إن الأمر إذًا لشديد
“Ketika ayat yang berbunyi (artinya): [Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat kalian akan berbantah-bantah di hadapan Rabbmu] turun, Az-Zubair berkata: “Ya Rasulullah apakah pertengkaran kami ketika di dunia akan diangkat kembali nanti di hari Kiamat? Rasulullah menjawab: “Benar!” Az-Zubair berkata: “Kalau begitu perkaranya sungguh berat.” [Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzy (5/344) di shahihkan oleh Al-Albany dalam shahih At-Tirmidzy (3/99) dan lihat tafsir Ibnu Katsir (7/87).]
Ayat yang disebutkan oleh Syeikh Muhammad di sini adalah salah satu ayat yang dijadikan hujjah oleh Abu Bakar As-Siddiq ketika wafatnya Rasulullah sehingga orang-orang meyakini bahwa Rasulullah benar-benar wafat. Kemudian beliau membacakan firman Allah:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِيْن مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?” [Ali Imran : 144] [Tafsir Ibnu Katsir (7/87) Fathul Bary (8/146) As-Sirah karya Ibnu Katsir (4/478).]
Sumber : Syarah 3 Landasan Utama karya Abdullah bin Shalih Al-Fauzan, At-Tibyan Solo.