أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ ﴿٨﴾ وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ ﴿٩﴾ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, satu lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. [Al-Balad/90: 8-10]
Yang dimaksud dengan dua jalan yaitu jalan kebaikan yang akan menghantarkan menuju surga, dan jalan kejahatan yang akan menghantarkan menuju neraka.
Di dalam tulisan ini insya Allâh akan kami sampaikan beberapa point tentang surga dan neraka. Semoga naskah singkat ini bisa menggugah semangat kita untuk selalu meningkatkan ketaatan kita kepada Allâh Azza wa Jalla dan menjauhi kemaksiatan.
Calon Penghuni Neraka Dan Surga
Penghuni neraka adalah orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang tidak beriman kepada Allâh, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan takdir-Nya.
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ ﴿٧١﴾ قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya, dan penjaga-penjaganya berkata kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang), tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya". Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. [Az-Zumar/39: 71-72]
Adapun penghuni surga adalah orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ ﴿٧٣﴾ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ ۖ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allâh yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". [Az-Zumar/39: 73-74]
Sesungguhnya perkara ini sangat penting, oleh karena itu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar mengumumkannya di hadapan orang banyak di berbagai kesempatan.
عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَهُ وَأَوْسَ بْنَ الْحَدَثَانِ أَيَّامَ التَّشْرِيقِ فَنَادَى أَنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Dari Ka’b bin Mâlik, dari bapaknya, dia memberitakan kepadanya bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusnya dan Aus bin al-Hadatsan pada hari-hari tasyriq, lalu dia berseru: “Tidak akan masuk surga kecuali orang Mukmin”. [HR. Muslim, no. 1142]
Sekilas Tentang Kenikmatan Surga Dan Siksaan Neraka
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿٥٦﴾ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. [An-Nisâ’/4: 56-57]
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ ﴿١٩﴾ يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ ﴿٢٠﴾ وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ ﴿٢١﴾ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ ﴿٢٢﴾ إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ ﴿٢٣﴾ وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَىٰ صِرَاطِ الْحَمِيدِ
Inilah dua golongan yang bertengkar (golongan mu'min dan golongan kafir), mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan):"Rasailah azab yang membakar ini". Sesungguhnya Allâh memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki(pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. [Al-Hajj/22: 19 – 24]
Mohon Kepada Allâh Agar Masuk Surga, dan Selamat dari Neraka
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan keutamaan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari neraka dengan 3 kali doa.
مَا سَأَلَ رَجُلٌ مُسْلِمٌ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ الْجَنَّةَ ثَلَاثًا إِلَّا قَالَتْ الْجَنَّةُ اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَلَا اسْتَجَارَ مِنْ النَّارِ مُسْتَجِيرٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِلَّا قَالَتْ النَّارُ اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنْ النَّارِ
Tidaklah seorang Muslim memohon surga kepada Allâh 3 kali, kecuali surga berkata, “Wahai Allâh, masukkan dia ke dalam surga”. Dan tidaklah seseorang yang meminta perlindungan meminta perlindungan dari neraka 3 kali, kecuali neraka berkata, “Wahai Allâh, lindungilah dia dari neraka”. [HR. Ahmad, no. 12585. Semakna dengan hadits ini juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasâ'i, Ibnu Mâjah, Ibnu Hibbân, al-Hâkim, Dhiyâ’ al-Maqdisi, dll. Dishahihkan oleh al-Hâkim, adz-Dzahabi, al-Albani, Syu'aib al-Arnauth, dll. Lihat Shahîh at-Targhîb, no. 3654]
Nabi Dan Sahabat Memohon Surga Dan Berlindung Dari Neraka
Mohon surga dan berlindung dari neraka merupakan permohonan Nabi dan para Shahabatnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ مَا تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ قَالَ أَتَشَهَّدُ ثُمَّ أَسْأَلُ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنَ النَّارِ أَمَا وَاللَّهِ مَا أُحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَلَا دَنْدَنَةَ مُعَاذٍ فَقَالَ حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada seorang lelaki, “Apa yang engkau katakan di dalam shalat?” Dia menjawab: “Aku bertasyahud, lalu aku mohon sorga kepada Allâh Azza wa Jalla dan aku berlindung kepada-Nya dari neraka. Demi Allâh, aku tidak tahu apa permintaanmu dan permintaan Mu’adz”. Maka beliau bersabda: “Seputar itu kami memohon”. [HR. Abu Dawud; Ibnu Mâjah, no: 910, 3847; dishahihkan al-Albani di dalam Shifatush Shalah, hlm. 185, cet:1, Maktabah Al-Ma’arif]
Sesungguhnya keyakinan terhadap adanya surga akan mendorong orang yang meyakininya untuk melakukan ketaatan, dan keyakinan adanya neraka akan menjauhkan dari kemaksiatan. Marilah kita perhatikan keberanian Shahabat Nabi di bawah ini disebabkan keyakinannya jika mati akan masuk surga yang kekal abadi.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَجُلًا أَسْوَدَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّي رَجُلٌ أَسْوَدَ مُنْتِنُ الرِّيْحِ قَبِيْحُ الْوَجْهِ لاَ مَالَ لِيْ فَإِنْ أَنَا قَاتَلْتُ هَؤُلَاءِ حَتَّى أُقْتَلَ فَأَيْنَ أَنَا؟ قَالَ : فِي الْجَنَّةِ فَقَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ قَدْ بَيَّضَ اللهُ وَجْهَكَ وَ طَيَّبَ رِيْحَكَ وَ أَكْثَرَ مَالَكَ
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu, bahwa seorang laki-laki hitam datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, aku adalah seorang laki-laki hitam, berbau busuk, buruk wajah, dan aku tidak punya harta. Jika aku memerangi mereka (musuh dalam peperangan-pen) sampai aku terbunuh, di manakah aku?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Di surga”. Maka laki-laki itu memerangi musuh sampai terbunuh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatanginya lalu bersabda, “Allâh telah memutihkan wajahmu, mewangikan baumu, dan memperbanyak hartamu”. [HR. Al-Hâkim di dalam al-Mustadrak, no. 2463, dan dia menshahihkannya 1381]
Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XVIII/1436H/2014M.]