Monday, September 3, 2018

Iman Kepada Hari Berbangkit

والناس إذا ماتوا يبعثون والدليل قوله تعالى : مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى [طه:55]، وقوله تعالى : وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنْ الْأَرْضِ نَبَاتًا # ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا[نوح:17-18]
Seluruh manusia akan dibangkitkan setelah matinya. Dalilnya adalah firman Allah: “Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” (QS. 20:55)
Dan firman Allah: “Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.” (QS. 71:17-18)
Perkataan penulis:
Seluruh manusia akan dibangkitkan setelah matinya.
Maksud Syaikh menunjukkan wajibnya mengimani hari berbangkit. Mengimani hari berbangkit termasuk mengimani hari akhirat dan peristiwa-peristiwa yang terjadi ketika itu. Hari berbangkit adalah hari dihidupkannya kembali orang-orang yang telah mati dengan meniupkan sangkakala yang kedua. Maka semua manusia bangkit berdiri menghadap Rabb sekalian alam tanpa memakai alas kaki, tanpa memakai sehelai benang dan tanpa berkhitan, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْداً عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ
“Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” [Al-Anbiya’ : 104]
Hari berbangkit adalah suatu kenyataan yang diberitakan oleh Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’ kaum muslimin. Di balik peristiwa hari berbangkit tersebut ada suatu hikmah yaitu Allah menetapkan untuk makhlukNya suatu balasan terhadap apa yang telah disyariatkan Allah kepada mereka. Allah berfirman:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara mainmain (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami.” [Al-Mukminun : 115] [Nubdzatu Fil Aqidah Islamiyah karya Syeikh Muhammad Bin Shalih al-‘Utsaimin (40)]
Perkataan penulis:
dan dalilnya Firman Allah “Dan bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” [ThaaHaa : 55]
Ayat ini merupakan dalil bahwa Allah mengeluarkan kembali orang-orang yang sudah mati dari bumi, yakni dalam firman-Nya: [وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى – dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain]. Juga termasuk di antara dalilnya adalah sabda Rasulullah :
يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرلاً
“Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak memakai alas kaki, telanjang dan tanpa berkhitan.” [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhary (11 /34). Muslim (2859).]
[الحشر] Al-Hasyr maknanya mengumpulkan, yakni mengumpulkan semua makhluk pada hari Kiamat untuk dihisab dan untuk menyelesaikan seluruh sengketa di antara mereka.
Dan firman-Nya: [وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنْ الْأَرْضِ نَبَاتًا] artinya Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya. Yakni Allah Ta’ala menciptakan Adam Alaihis Salam dari tanah dan manusia adalah anak keturunan Adam.
Firman-Nya (نَبَاتًا) ialah isim mashdar yang berkedudukan sebagai pengganti mashdar, yakni inbaatan.
Firman-Nya: [ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا ] kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah yakni akan mengembalikan kamu ke dalam tanah jika engkau meninggal dan dikebumikan.
Firman-Nya: [وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا] dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar -benarnya. Yakni untuk dihisab dan diberi balasan.
Sumber : Syarah 3 Landasan Utama karya Abdullah bin Shalih Al-Fauzan, At-Tibyan Solo.